Senin, 15 Juni 2015

Manusia Dan Kegelisahan

Manusia Dan Kegelisahan

Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.

 Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasingberarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalahbagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebabdan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidakdapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga iatida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial.

Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.

 Diantara beberapa penyebab kegelisahan dan kecemasan itu sendiri, antara lain :


-Melemahnya iman dan semakin rapuhnya kekuatan hati, sehingga kegelisahan pun selalu menghantuinya.

-Lemahnya kepercayaan diri, sehingga ia semakin ragu akan kemampuan dirinya sendiri, walaupun banyak potensi dari dirinya yang masih bisa digali.

-Angan-angan yang tidak realistis, yang tidak sesuai dengan kemampuan diri atau juga tidak dibarengi dengan usaha yang nyata dan keras.

-Terlalu memikirkan lawan jenisnya walaupun belum menjadi haknya. Pada awalnya mungkin itu suatu keindahan, namun pada tahap berikutnya akan menimbulkan permasalahan hati yang menyiksa.

-Kesaksian dan sumpah palsu yang diucapkan/diikrarkan. Hal ini tentunya akan membuat hati tidak tenang karena sudah melakukan kebohongan.

-Hilangnya kepercayaan dari orang-orang yang sebelumnya telah memberikan kepercayaan kepadanya.

-Beban hidup dan masalah yang semakin meningkat, yang tidak dibarengi dengan kesiapan fisik juga mental.

-Ketakutan akan masa depannya, sehingga ia terus dibayangi rasa was-was dalam hati, diri juga pikirannya.

-Terlalu berpaku pada masa lalu yang buruk, yang tidak membuatnya segera bangkit untuk menciptakan suasana masa depak yang lebih baik.

-Terlalu menutup diri dari orang-orang di sekitarnya, sehingga tidak mau berbagi dan sharing tentang segala permasalahannya.

-Gelisah karena telah melakukan suatu perbuatan dosa yang ditentang nuraninya.

-Gelisah karena diasingkan oleh orang – orang disekitarnya.

-Gelisah karena takut kehilangan hak miliknya (contoh : takut akan kehilangan hartanya).

-Gelisah karena kurangnya persiapan suatu kegiatan yang akan dilakukan (contoh : ketika akan menghadapi ujian tetapi belum ada persiapannya).

Contoh:Kehidupan sehari—hari dalam kasus manusia dan kegelisahan

Ada sebuah keluarga yang sederhana, keluarga tersebut memiliki 3 orang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut tidak pernah membedakan hak - hak yang didapatkan anak – anaknya, artinya menyamaratakan semua hak – hak yang akan didapatkan oleh anaknya. Pada suatu hari, salah satu anak dalam keluarga tersebut menjadi brutal dan tidak terkendali. Dalam perkataannya ia merasa tidak mendapatkan hak - haknya sebagai seorang anak. Orang tua dalam keluarga tersebut hanya bisa berfikir “apakah memang terjadi ketimpangan salah satu hak atau memang itu hanya kecemburuan sosial anak tersebut saja?”. Hampir setiap hari anak tersebut perilakunya menjadi - jadi, hanya untuk bermain game online saja anak tersebut harus mengambil uang secara diam – diam untuk memuaskan keinginannya bermain. Walaupun orang tua anak tersebut tahu bahwa anaknya telah berbuat seperti itu, tetapi orang tua anak tersebut tidak bisa berbuat banyak. Jika anak tersebut di tindak secara keras, maka yang terjadi perilaku anak tersebut akan lebih parah daripada yang telah dilakukannya. Tetapi jika hanya di tindak secara halus, maka yang terjadi anak tersebut akan menjadi sombong. Rasa serba salah orang tua anak tersebut berujung pada kepasrahan kepada Tuhan, mereka telah berusaha untuk mengembalikan sifat asli anak tersebut tetapi semuanya tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.


Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari contoh kegelisahan yang terjadi di kehidupan kita sehari - hari, masih banyak contoh yang dapat kita ambil pelajarannya. Dan kemungkinan adanya kecemburuan sosial antara anak itu dapat terjadi jika salah satu anak merasa dirinya tidak diperhatikan atau anak tersebut iri karena melihat anak lain bisa bebas (tidak dibatasi apapun oleh orang tuanya) dan dia sendiri tidak merasa bebas karena dibatasi oleh orang tuanya.

Sumber :
 
Buku Ilmu Budaya Dasar, Seri Diklat, Universitas Gunadarma
http://manusiadankegelisahan77.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar